Pernahkah Anda melihat tayangan seperti di atas ?
Ya pastinya anda tahu kalau tayangan di atas tak lain dan tak bukan adalah iklan si roncar anti maling
Bagaimana pendapat anda tentang iklan tersebut ?
Ketika saya coba tanyakan pada teman-teman saya, komentar yang keluar pun beragam dan rata-rata atau mungkin semuanya adalah komentar negatif. Ada yang bilang buruk, jelek, kampungan, murahan, jadul, malu-maluin dan tak ada satupun yang berkomentar positif.
Iklan ini sendiri menurut gue ada beberapa hal yang janggal kalau kita logika seperti :
Ø Kalau jadi malingnya, pas pemiliknya pamer kartu roncarnya pasti langsung gue rebut tu kartu terus gue bawa kabur tu mobil pake kartunya.
Ø Kalau gue jadi pemilik mobilnya, gue akan langsung nelpon polisi atau paling nggak teriak ada maling, bukannya malah pamer kartu roncar.
Terlepas dari pendapat saya di atas, yang jelas menurut saya jika dilihat dari sisi seni maka saya sangat yakin bahwa iklan RONCAR adalah produk gagal! Sama sekali tidak punya rasa seni jika dibandingkan dengan iklan-iklan lainnya terlepas dari alasan tak punya dana mepet atau memang strategi. Iklan ini hanya akan mengingatkan kita pada iklan-iklan jaman bahula alias tahun 90-an dimana saat itu hanya ada satu stasiun televisi saja yaitu TVRI.
Roncar gak modal ??? Hmmm tidak juga.
Meskipun iklan Roncarnya itu sendiri mungkin (bisa dibilang memang) dibuat dengan low budget tetapi banyak penjelasan yang bisa membuktikan bahwa perusahaan pemilik si Roncar ini bukanlah perusahaan murahan. Durasi yang cukup lama, penempatan iklan di area primetime, dan frekuensi penayangan yang cukup intense di televisi-televisi swasta terkemuka itu dijamin memakan budget sangat besar! Apalah artinya jika dibandingkan dengan Biaya Produksi iklan (berdurasi kurang dari 5 menit) yang saya pikir tidak akan sebesar biaya penayangan iklan yang frekuensinya lumayan intense. Yang pasti, terlepas dari semua celaan dan kritik terhadapnya, Iklan ini kemudian menjadi sangat populer dan menjadi buah bibir ribuan atau mungkin jutaan pemirsa televisi! Bagaimana tidak, scene yang dibuat mengada-ada, pemilihan cast yang asal-asal, alur cerita yang tidak masuk akal, hingga Art of Photography yang seadanya!
Lantas, apa efek dari pembuatan iklan yang asal-asalan ini? Menurut saya ada satu hal yang pasti! Roncar telah melakukan strategi positioning yang sangat mengena. Ingat, Ketika kita sudah ikut-ikutan menilai, menngejek, atau menertawakan iklan ini, apa yang terjadi? Otomatis di luar kesadaran kita, iklan ini sudah menempatkan namanya dalam memori pikiran kita, sehingga begitu dihadapkan dengan kata-kata seperti Alarm Mobil, Anti Maling, atau Chip Pengaman Mobil maka yang pertama kali terlintas di benak kita adalah RONCAR. Sama seperti AQUA yang memiliki positioning air minum dalam Kemasan, atau mungkin SANYO dengan positioning pompa airnya.
Untuk persoalan etika-pun, Roncar nyaris tak tersentuh. Meski ada satu hal yang mengganjal hati saya, benarkah Roncar adalah yang yang pertama di dunia? Apakah memang negara-negara maju di dunia seperti AS atau Jerman belum bisa membuat alat seperti itu? Jika bukan, maka ini bisa dianggap sebagai pelanggaran etika periklanan. Lebih jauh lagi, Roncar bisa dianggap melakukan penipuan publik.
Entah disengaja atau tidak, Langkah Roncar untuk berfokus kepada strategi positioning sebenarnya sangat tepat. Produk Roncar adalah produk chip anti-maling pertama yang beriklan sedemikian bombastis. Wajar saja kalau kemudian iklan ini lalu begitu dikenal di seantero Indonesia.
Hidup ROOOOOOOOOOOOOONNNCAAAAAAAAAAAAAAAAAARRR……………………$#$@$#%$
NB : Bagi yang belum pernah lihat iklan RONCAR Anti maling silahkan kunjungi youtube.com dan masukkan keyword roncar.